Sabtu, 02 April 2016

MENUMBUHKAN KESADARAN SEJARAH





Dewasa ini, minat masyarakat akan sejarah mulai mengalami perkembangan. Adanya perkembangan media berupa internet, perpustakaan dan ruang diskusi menjadi salah satu alasan meningkatnya minat masyarakat. Pengertian sejarah menurut Voltaire yaitu suatu narasi fakta-fakta yang diterima sebagai sesuatu yang benar, yang berbeda dengan fabel, yaitu narasi fiktif atau tidak benar. Sejarah merupakan hasil rekonstruksi sejarawan berdasarkan sumber-sumber yang ditemukan. Secara guna, sejarah memiliki nilai positif jika dimanfaatkan dengan baik.  Sejarah memberikan pengetahuan dan bekal bagi manusia untuk menjalani kehidupan dimasa kini dan esok dari masa lalu. Bagi Sartono Kartodirdjo, barang siapa yang lupa sama sekali akan masa lampaunya dapat diibaratkan seperti mereka yang sakit jiwa. Pernyataan tersebut memiliki arti bahwa sejarah memiliki nilai-nilai positif seperti halnya disiplin ilmu lain.
Menumbuhkan kesadaran sejarah di lingkungan masyarakat sangat penting, mengingat sejarah memiliki nilai positif bagi kehidupan. Tantangan demi tantangan terus menjadikan sejarah harus berdiri lebih kokoh. Permasalah seperti kurangnya minat masyarakat akan sejarah karena sejarah dianggap sebagai produk kuno yang memproduksi masa lalu kurang menarik. Tantangan seperti itu harus dilawan dengan menyediakan tulisan-tulisan menarik dalam bentuk buku maupun di media online. Pemalang menjadi bagian kecil sebagai daerah yang minim literatur sejarah. Kesadaran sejarah masih belum menunjukan gairah. Perlu adanya buku-buku sejarah, ruang diskusi dan kesadaran masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran sejarah.
Pemalang memiliki peristiwa sejarah lokal yang menarik dan dijadikan sebagai pengetahuan serta pedoman hidup. Mengingat pentingnya peran sejarah dalam kehidupan. Selain itu, kerugian dari ketidaktahuan akan sejarah yang disebutkan oleh Sartono Kartodirdjo menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Peran sejarawan juga diperlukan dalam menumbuhkan kesadaran sejarah terutama mengenai sejarah dalam lingkup yang terkecil (sejarah lokal). Bangunan-bangunan bersejarah yang tersisa perlu adanya penyelamatan dan dimasukan ke dalam cagar budaya. Bangunan heritage memiliki fungsi vital disamping untuk dinikmati keindahannya juga dapat digunakan sebagai lambang kebesaran suatu kota. Semisal Yogyakarta dengan bangunan Taman Sari atau Semarang dengan bangunan Lawang Sewu yang menjadi ikon kota tersebut. Pemalang pada dasarnya tidak kalah dengan kota lain dalam bidang heritage. Bangunan Belanda di kompleks alun-alun dan pabrik-pabrik gula sejak zaman Belanda masih dapat memberikan kelas tersendiri. Diperlukan adanya perawatan intensif untuk bangunan-bangunan yang memiliki nilai historis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar