Senin, 01 Februari 2016

PEMALANG (TAK LAGI) IKHLAS



Bagi Masyarakat asli Pemalang siapa sih yang tidak mengetahui Motto Kabupaten Pemalang. Motto IKHLAS menjadi salah satu ciri khas dan bisa dikatakan sebagai falsafah masyarakat Pemalang pada umumnya.  Tapi apakah kalian mengetahui kapan motto ”IKHLAS” dibuat? Dan apa esensi dari motto tersebut?.


 IKHLAS di resmikan sebagai Motto Pembangunan di Kabupaten Pemalang dengan dikeluarkannya Perda Kabupaten Dati II Pemalang Nomor 11 Tahun 1990 dinyatakan “Motto Pembangunan Kabupaten Pemalang adalah IKHLAS” yang telah diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Dati II Pemalang Nomor 6 tanggal 5 Maret 1991.
Kata IKHLAS sendiri memiliki dua arti yang berbeda baik secara harfiah maupun singkatan. Pertama, kata IKHLAS diartikan bahwa seluruh warga Kabupaten Pemalang dengan tulus hati, dengan hati bersih tanpa pamrih dan selalu percaya kepada kebesaran dan kemurahan Allah Tuhan Yang Maha Kuasa serta berserah diri kepada-Nya (Lillahi ta’ala) dalam melaksanakan pembangunan. Kedua, kata IKHLAS atau Pemalang IKHLAS memiliki pengertian atau singkatan dari Indah, Komunikatif, Hijau, Lancar, Aman dan Sehat. Lebih detailnya sebagai berikut:
INDAH                   : Mengandung arti cita-cita kehidupan yang elok, bagus,
                                 berharga, bernilai keindahan (estetika/artistik) sedap
                                 dipandang mata dirasakan dan diresapi lahir dan batin.

KOMUNIKATIF :  Mengandung arti cita-cita kehidupan yang terbuka, mudah
                                 berkomunikasi, mudah diajak bicara, mudah dikenal,
                                 menyatu luluh terpadu dalam semua gerak pembangunan.

HIJAU                    :  Mengandung arti cita-cita kehidupan yang gemah ripah loh
                                 jinawi penuh dengan hamparan tanaman yang bermanfaat
                                 bagi kehidupan, hijau royo-royo, damai dan tenang.

LANCAR                : Mengandung arti cita-cita kehidupan yang ingin selalu
                                 melangkah maju dengan mantap, tanpa ragu-ragu, bebas dari
                                 hambatan dan tekanan dari siapa pun juga.

AMAN       :   Mengandung arti cita-cita kehidupan yang tata tentrem lahir
                                 dan batin, tidak merasa takut atau khawatir, tidak ada
                                 ancaman atau rongrongan, serta menciptakan/mewujudkan
                                 daya tangkal yang kuat terhadap semua ancaman, tantangan
                                 hambatan dan gangguan manapun.

SEHAT       :  Mengandung arti cita-cita kehidupan yang seimbang sehat
                                  jasmani, rohani dan sosial serta masyarakat yang
                                  bersemangat tinggi dan bergairah untuk membangun.
                                    Sehat juga mengangung pengertian kesejahteraan lahir dan
                                  batin bagi warga masyarakat seluruhnya.

Sekarang kita renungkan dan tanyakan pada diri kita masing-masing sebagai masyarakat Pemalang yang katanya “Putera daerah Pemalang” apakah kita sudah sesuai dan mewujudkan motto Pemalang IKHLAS? Jika melihat definisi IKHLAS pada urutan pertama secara harfiah, itu semua kembali lagi pada individu masing-masing.

Pada definisi yang kedua secara kepanjangan, dapat dilihat secara real apakah Pemalang sudah mampu memanifestasikan IKHLAS? Seandainya motto pembangunan tersebut belum mampu terwujud, dapat dikatakan pembangunan di Kabupaten Pemalang hanya berjalan ditempat bahkan mengalami kemunduran.
Pemalang sudah dikenal sejak abad 17 M sebagai daerah lumbung padi dan kemudian berlanjut ke masa kolonial sebagai daerah pertanian dan industri dengan bedirinya 3 Pabrik Gula, selain itu Pemalang juga merupakan tempat penghasil kayu jati pada masa pendudukan Jepang yang berpusat di Sukowati.

Ya, pada hakekatnya Pemalang (dulu) merupakan daerah dengan panorama alam yang Indah masih terjaga baik secara fungsional maupun ekologi, seperti perbukitan yang rimbun akan pepohonan serta kebersihan sungai sebagai sumber kehidupan masyarakat. Pemalang (dulu) dapat dikatakan Komunikatif, baik secara intern maupun ekstern yang tercatat dalam peristiwa pemogokkan buruh pada tahun 1920-an dan Peristiwa Tiga Daerah yang dengan kompak wilayah Pemalang, tegal dan Brebes bersatu meakukan Revolusi Sosial. Pemalang (dulu) merupakan kawasan Hijau dengan hutan jati dan persawahan yang luas. Pemalang (dulu) merupakan daerah yang Lancar dalam kebebasan, terbukti melalui catatan Rijkloff van Goens dan data buku W. Fruin Mees menyatakan bahwa pada tahun 1575 Pemalang merupakan salah satu dari 14 daerah merdeka di Pulau Jawa, yang dipimpin oleh seorang pangeran atau raja. Pemalang (dulu) merupakan daerah yang cukup Aman,  dengan minimnya pemberontakan yang bersifafat radikal terhadap pemerintahan terkecuali jika pemerintah dianggap melakukan penyelewengan. Pemalang (dulu) memiliki ruang hijau yang mencukupi tanpa adanya betonisasi lahan sehingga dianggap cukup Sehat untuk dihuni termasuk dalam hal kehidupan, karena masyarakat Pemalang hidup sederhana (tidak neko-neko).

Oke kita lihat realita sekarang dengan hiruk pikuk yang dimiliki Pemalang saat ini, mulai dari disfungsi tempat wisata (kompleks sirkuit widuri, dll), tempat hiburan malam yang tak terkendali, menjamurnya hotel dengan pengalihan fungsinya, betonisasi lahan persawahan, pendangkalan sungai, minimnya infrastruktur yang kentara dan masih banyak lainnya. Apakah layak disebut kota IKHLAS?

Yes, tulisan ini tidak bermaksud untuk menyudutkan salah satu pihak, melainkan untuk menyadarkan kita semua agar mau bergerak bersama, meskipun dimulai dari hal terkecil. Semoga Pemalang masih layak menyandang julukan sebagai KOTA IKHLAS. Tetap semangat! Pemalang IKHLAS!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar