Bagi Masyarakat asli Pemalang siapa sih yang
tidak mengetahui Motto Kabupaten
Pemalang. Motto IKHLAS menjadi salah satu ciri khas dan bisa dikatakan sebagai
falsafah masyarakat Pemalang pada umumnya.
Tapi apakah kalian mengetahui kapan motto ”IKHLAS” dibuat? Dan apa
esensi dari motto tersebut?.
IKHLAS di resmikan sebagai Motto Pembangunan di
Kabupaten Pemalang dengan dikeluarkannya Perda
Kabupaten Dati II Pemalang Nomor 11 Tahun 1990 dinyatakan “Motto Pembangunan
Kabupaten Pemalang adalah IKHLAS” yang telah diundangkan dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Dati II Pemalang Nomor 6 tanggal 5 Maret 1991.
Kata IKHLAS sendiri memiliki dua arti yang berbeda baik secara harfiah
maupun singkatan. Pertama, kata IKHLAS diartikan bahwa seluruh warga
Kabupaten Pemalang dengan tulus hati, dengan hati bersih tanpa pamrih dan
selalu percaya kepada kebesaran dan kemurahan Allah Tuhan Yang Maha Kuasa serta
berserah diri kepada-Nya (Lillahi ta’ala) dalam melaksanakan pembangunan. Kedua, kata IKHLAS atau Pemalang IKHLAS memiliki pengertian atau singkatan dari Indah,
Komunikatif, Hijau, Lancar, Aman dan Sehat. Lebih detailnya sebagai berikut:
INDAH : Mengandung arti cita-cita kehidupan
yang elok, bagus,
berharga, bernilai keindahan (estetika/artistik) sedap
dipandang mata dirasakan dan diresapi lahir dan batin.
berharga, bernilai keindahan (estetika/artistik) sedap
dipandang mata dirasakan dan diresapi lahir dan batin.
KOMUNIKATIF : Mengandung arti
cita-cita kehidupan yang terbuka, mudah
berkomunikasi, mudah diajak bicara, mudah dikenal,
menyatu luluh terpadu dalam semua gerak pembangunan.
berkomunikasi, mudah diajak bicara, mudah dikenal,
menyatu luluh terpadu dalam semua gerak pembangunan.
HIJAU : Mengandung
arti cita-cita kehidupan yang gemah ripah loh
jinawi penuh dengan hamparan tanaman yang bermanfaat
bagi kehidupan, hijau royo-royo, damai dan tenang.
jinawi penuh dengan hamparan tanaman yang bermanfaat
bagi kehidupan, hijau royo-royo, damai dan tenang.
LANCAR : Mengandung arti cita-cita kehidupan
yang ingin selalu
melangkah maju dengan mantap, tanpa ragu-ragu, bebas dari
hambatan dan tekanan dari siapa pun juga.
melangkah maju dengan mantap, tanpa ragu-ragu, bebas dari
hambatan dan tekanan dari siapa pun juga.
AMAN :
Mengandung arti cita-cita kehidupan yang tata tentrem lahir
dan batin, tidak merasa takut atau khawatir, tidak ada
ancaman atau rongrongan, serta menciptakan/mewujudkan
daya tangkal yang kuat terhadap semua ancaman, tantangan
hambatan dan gangguan manapun.
dan batin, tidak merasa takut atau khawatir, tidak ada
ancaman atau rongrongan, serta menciptakan/mewujudkan
daya tangkal yang kuat terhadap semua ancaman, tantangan
hambatan dan gangguan manapun.
SEHAT : Mengandung
arti cita-cita kehidupan yang seimbang sehat
jasmani, rohani dan sosial serta masyarakat yang
bersemangat tinggi dan bergairah untuk membangun.
Sehat juga mengangung pengertian kesejahteraan lahir dan
batin bagi warga masyarakat seluruhnya.
jasmani, rohani dan sosial serta masyarakat yang
bersemangat tinggi dan bergairah untuk membangun.
Sehat juga mengangung pengertian kesejahteraan lahir dan
batin bagi warga masyarakat seluruhnya.
Sekarang kita
renungkan dan tanyakan pada diri kita masing-masing sebagai masyarakat Pemalang
yang katanya “Putera daerah Pemalang” apakah kita sudah sesuai dan mewujudkan
motto Pemalang IKHLAS? Jika melihat
definisi IKHLAS pada urutan pertama
secara harfiah, itu semua kembali lagi pada individu masing-masing.
Pada definisi
yang kedua secara kepanjangan, dapat dilihat secara real apakah Pemalang sudah
mampu memanifestasikan IKHLAS?
Seandainya motto pembangunan tersebut belum mampu terwujud, dapat dikatakan
pembangunan di Kabupaten Pemalang hanya berjalan ditempat bahkan mengalami kemunduran.
Pemalang
sudah dikenal sejak abad 17 M sebagai daerah lumbung padi dan kemudian
berlanjut ke masa kolonial sebagai daerah pertanian dan industri dengan
bedirinya 3 Pabrik Gula, selain itu Pemalang juga merupakan tempat penghasil
kayu jati pada masa pendudukan Jepang yang berpusat di Sukowati.
Ya, pada
hakekatnya Pemalang (dulu) merupakan daerah dengan panorama alam yang Indah masih terjaga baik secara
fungsional maupun ekologi, seperti perbukitan yang rimbun akan pepohonan serta
kebersihan sungai sebagai sumber kehidupan masyarakat. Pemalang (dulu) dapat
dikatakan Komunikatif, baik secara
intern maupun ekstern yang tercatat dalam peristiwa pemogokkan buruh pada tahun
1920-an dan Peristiwa Tiga Daerah yang dengan kompak wilayah Pemalang, tegal
dan Brebes bersatu meakukan Revolusi Sosial. Pemalang (dulu) merupakan kawasan Hijau dengan hutan jati dan persawahan
yang luas. Pemalang (dulu) merupakan daerah yang Lancar dalam kebebasan, terbukti melalui catatan Rijkloff
van Goens dan data buku W. Fruin Mees menyatakan bahwa pada tahun 1575 Pemalang merupakan salah satu dari 14
daerah merdeka di Pulau Jawa, yang dipimpin oleh seorang pangeran atau raja. Pemalang
(dulu) merupakan daerah yang cukup Aman,
dengan minimnya pemberontakan yang
bersifafat radikal terhadap pemerintahan terkecuali jika pemerintah dianggap
melakukan penyelewengan. Pemalang (dulu) memiliki ruang hijau yang mencukupi
tanpa adanya betonisasi lahan sehingga dianggap cukup Sehat untuk dihuni termasuk dalam hal kehidupan, karena masyarakat
Pemalang hidup sederhana (tidak neko-neko).
Oke kita
lihat realita sekarang dengan hiruk pikuk yang dimiliki Pemalang saat ini,
mulai dari disfungsi tempat wisata (kompleks sirkuit widuri, dll), tempat
hiburan malam yang tak terkendali, menjamurnya hotel dengan pengalihan
fungsinya, betonisasi lahan persawahan, pendangkalan sungai, minimnya
infrastruktur yang kentara dan masih banyak lainnya. Apakah layak disebut kota
IKHLAS?
Yes, tulisan
ini tidak bermaksud untuk menyudutkan salah satu pihak, melainkan untuk
menyadarkan kita semua agar mau bergerak bersama, meskipun dimulai dari hal
terkecil. Semoga Pemalang masih layak menyandang julukan sebagai KOTA IKHLAS.
Tetap semangat! Pemalang IKHLAS!